Usaha untuk mengembangkan
industri kecil dan industri rumah tangga di pedesaan merupakan langkah yang tepat sebagai salah satu instrumen kebijakan
pemerintah untuk menanggulangi masalah-masalah ekonomi dan sosial yang dihadapi
Indonesia pada saat ini.
Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) di Indonesia berpandangan positif terhadap pertumbuhan ekonomi
nasional akibat dampak krisis keuangan global.
Krisis keuangan yang mengancam perekonomian Indonesia tidak menghalangi keberanian pengusaha kecil dan menengah untuk menjalankan usaha dengan strategi dan inovasinya. Sama halnya para pelaku UMKM di Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu tonggak kekuatan dalam pertumbuhan ekonomi lokal maupun nasional.
Krisis keuangan yang mengancam perekonomian Indonesia tidak menghalangi keberanian pengusaha kecil dan menengah untuk menjalankan usaha dengan strategi dan inovasinya. Sama halnya para pelaku UMKM di Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu tonggak kekuatan dalam pertumbuhan ekonomi lokal maupun nasional.
Peningkatan Ekonomi Masyarakat Dengan Semangat Kewirausahaan Sosial
Visi Pembangunan
Purbalingga adalah “Purbalingga Yang Mandiri dan Berdaya Saing Menuju
Masyarakat Yang Sejahtera dan Berakhlak Mulia/ Berakhlaqul Karimah”. Dalam
rangka mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan Purbalingga tersebut, diperlukan
kerangka strategis agar proses dan langkah perwujudannya dapat lebih
terarahkan, yakni dengan cara menterpadukan secara harmonis penyelenggaraan
tugas pemerintahan, tugas pemberdayaan masyarakat dan tugas pembangunan.
Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Dengan Peran Komunitas
Misalnya, Para perajin sapu
glagah membentuk sebuah koperasi usaha yang nantinya bisa berfungsi sebagai
wadah konsultasi bisnis dalam pembiayaan maupun operational dalam produksinya.
Inovasi Strategi
Peningkatan Industri Kecil Rumah Tangga (IKRT)
Untuk menentukan dan
meningkatkan strategi IKRT di Kabupaten Purbalingga banyak sekali permasalahan
yang dihadapi antara lain:
- Sebagian besar modal usaha IKRT dari modal sendiri dan masih belum banyak yang memanfaatkan modal pinjaman dari lembaga keuangan yang ada;
- Sebagian besar IKRT belum pernah mengikuti bimbingan/ pelatihan sehingga tingkat keahlian dan pemasaran produk yang dihasilkan masih kurang berkembang. Disamping itu juga diperlukan kerjasama dari semua pihak, baik pemerintah, pihak perbankan, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi dan pihak-pihak lain, sehingga pengembangan Industri Kecil Rumah Tangga dapat terarah dan mendapat dukungan dari semua pihak.
Padahal para pelaku UMKM di
Kabupaten Purbalingga mestinya diprioritaskan memperoleh bantuan modal dari
pemerintah melalui BPR BKK Purbalingga.
Sehubungan hal tersebut,
adanya suatu program pemerintah perlunya peningkatan bantuan pinjaman (kredit
lunak) yang dapat mendukung segi permodalan Industri Kecil Rumah Tangga atau
UMKM yang membutuhkan.
Post a Comment