BREAKING
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts

Monday, October 21, 2013

KABUPATEN PURBALINGGA ECO CITY


Usaha untuk mengembangkan industri kecil dan industri rumah tangga di pedesaan merupakan langkah yang tepat sebagai salah satu instrumen kebijakan pemerintah untuk menanggulangi masalah-masalah ekonomi dan sosial yang dihadapi Indonesia pada saat ini.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia berpandangan positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional akibat dampak krisis keuangan global.
Krisis keuangan yang mengancam perekonomian Indonesia tidak menghalangi keberanian pengusaha kecil dan menengah untuk menjalankan usaha dengan strategi dan inovasinya. Sama halnya para pelaku UMKM di Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu tonggak kekuatan dalam pertumbuhan ekonomi lokal maupun nasional.

Peningkatan Ekonomi Masyarakat Dengan Semangat Kewirausahaan Sosial
Visi Pembangunan Purbalingga adalah “Purbalingga Yang Mandiri dan Berdaya Saing Menuju Masyarakat Yang Sejahtera dan Berakhlak Mulia/ Berakhlaqul Karimah”. Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan Purbalingga tersebut, diperlukan kerangka strategis agar proses dan langkah perwujudannya dapat lebih terarahkan, yakni dengan cara menterpadukan secara harmonis penyelenggaraan tugas pemerintahan, tugas pemberdayaan masyarakat dan tugas pembangunan.

Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Dengan Peran Komunitas
Misalnya, Para perajin sapu glagah membentuk sebuah koperasi usaha yang nantinya bisa berfungsi sebagai wadah konsultasi bisnis dalam pembiayaan maupun operational dalam produksinya.

Inovasi Strategi Peningkatan Industri Kecil Rumah Tangga (IKRT) 
Untuk menentukan dan meningkatkan strategi IKRT di Kabupaten Purbalingga banyak sekali permasalahan yang dihadapi antara lain:
  • Sebagian besar modal usaha IKRT dari modal sendiri dan masih belum banyak yang memanfaatkan modal  pinjaman dari lembaga keuangan yang ada;
  • Sebagian besar IKRT belum pernah mengikuti bimbingan/ pelatihan sehingga tingkat keahlian dan pemasaran produk yang dihasilkan masih kurang berkembang. Disamping itu juga diperlukan kerjasama dari semua pihak, baik pemerintah, pihak perbankan, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi dan pihak-pihak lain, sehingga pengembangan Industri Kecil Rumah Tangga dapat terarah dan mendapat dukungan dari semua pihak.
Padahal para pelaku UMKM di Kabupaten Purbalingga mestinya diprioritaskan memperoleh bantuan modal dari pemerintah melalui BPR BKK Purbalingga.
Sehubungan hal tersebut, adanya suatu program pemerintah perlunya peningkatan bantuan pinjaman (kredit lunak) yang dapat mendukung segi permodalan Industri Kecil Rumah Tangga atau UMKM yang membutuhkan.






Friday, October 18, 2013

Hangus 180.000 Ton Gula, Akibat Kebakaran Pelabuhan Brasil


Sebuah kebakaran menghancurkan tak kurang dari 180.000 ton gula di beberapa gudang di pelabuhan Santos, di selatan Brasil, Jumat (18/10/2013). "Api membakar 180.000 ton gula mentah," kata Copersucar, pemilik gudang yang merupakan pedagang gula terbesar dunia, dalam sebuah pernyataan. Pejabat pelabuhan mengatakan, kebakaran terjadi di sistem conveyor belt yang menghubungkan enam gudang Copersucar. Setiap gudang punya kapasitas penyimpanan untuk 100.000 ton gula.

Kebakaran ini langsung memicu lonjakan harga gula global. Di pasar berjangka, harga gula melonjak enam persen. Harga gula berjangka langsung mendekati harga tertinggi pasaran setahun di pasar senilai 175 miliar dollar AS tersebut. "(Kebakaran) ini akan berdampak pada pasokan dunia untuk jangka pendek," aku Scoville. Namun, menurut dia, kebakaran ini juga bisa membantu India dan Thailand menjual gula dengan harga yang lebih baik daripada yang selama ini bisa mereka lakukan.

Santos, pelabuhan terbesar di Brasil, menyumbang 60 persen ekspor gula dari negara itu. Dari Januari hingga Agustus 2013, hampir 12,8 juta ton gula transit di Santos.

Brasil merupakan penghasil utama gula dan etanol global.

Selanjutnya

Tuesday, October 15, 2013

DIPREDIKSI PENGIMPOR GAS ALAM, INDONESIA 2030


Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan bahwa Indonesia akan menjadi negarapengimpor gas alam di tahun 2030. Hal itu bisa terjadi jika pemerintah tidak menemukan sumber-sumber gas alam baru.

S Chandler, Penasihat Senior Khusus untuk Infrastruktur dan Kerjasama Pemerintah dan Swasta di ADB mengatakan, secara khusus studi ini menunjukkan bahwa Indonesia akan terus menjadi negara pengekspor batubara dan ketergantungannya pada impor minyak akan terus meningkat. Studi ini menyarankan agar berbagai upaya untuk efisiensi energi diarahkan pada penanganan permintaan minyak yang terus meningkat dan mengakibatkan perlunya impor. Upaya diversifikasi energi di Indonesia juga akan membuat konsumsi batubara meningkat.

Oleh karenanya, Chandler menyarankan bahwa penting bagi Indonesia untuk segera mengimplementasikan teknologi penggunaan batubara yang mutakhir, khususnya pada sektor energi, untuk mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan sumberdaya tersebut.

Emisi karbondioksida di Asia Pasifik diprediksi akan berlipat ganda pada 2035 atau lebih dari setengah emisi di seluruh dunia. Chandler menambahkan, apabila tidak ada upaya untuk menurunkan ketergantungan pada minyak atau memanfaatkan energi dengan lebih efisien dan ramah lingkungan, hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada meningkatnya kesenjangan energi dan perubahan iklim.

"Dengan melakukan kombinasi sumberdaya energi yang tepat, penerapan teknologi terkini, dan pemanfaatan energi terbarukan, proyeksi pertumbuhan permintaan energi di atas berpotensi untuk berkurang hingga hampir separuhnya," tambahnya.

Harapan terbesar untuk pengurangan ini terdapat pada proses pengkilangan minyak dan pengolahan gas alam yang lebih efisien, yang disertai dengan upaya untuk mengurangi permintaan energi.

Tujuan utama upaya ini adalah untuk menciptakan pasar energi antar Asia pada 2030, yang diharapkan juga berdampak positif pada peningkatan peluang ekonomi dan terciptanya hubungan antar-negara yang makin erat.

 
Copyright © 2013 otomoccoblog
Design by FBTemplates | BTT